Perbedaan Partisi MBR dan GPT
7
Kali ini saya akan memposting pengalaman saya yang kemarin akan menginstall ulang Windows 8. Tapi, saya mengalami masalah pada partisi. Partisi yang ada pada laptop saya formatnya MBR, sedangkan format yang harus digunakan untuk menginstall Windows 8 adalah GPT. Lalu saya mencari artikel tentang cara merubah partisi MBR ke GPT, akhirnya saya menemukan artikel yang sesuai dengan keinginan saya dan sekaligus menambah pengetahuan saya dalam bidang komputer. Berikut artikel yang saya temukan.
MBR dikembangkan pada era 80-an, yang mana saat itu diterima secara luas dan diadopsi oleh mayoritas sistem operasi. Namun skema partisi ini memiliki banyak sekali kekurangan, salah satunya adalah ukuran partisi yang terbatas hanya pada 2 TB (Terabyte).
Sejalan dengan meningkatnya kapasitas cakram penyimpan, sebuah arsitektur partisi baru telah dikembangkan pada 90an disebut dengan GPT (GUID Partition Table). Selain mengatasi keterbatasan ukuran partisi, GPT juga menawarkan jumlah partisi yang lebih banyak dan lebih fleksibel terhadap kemungkinan kerusakan data.
GPT awalnya merupakan bagian dari Extensible Firmware Interface (EFI) pengganti BIOS yang dikembangkan oleh intel untuk mengatasi keterbatasan tabel partisi MBR yang hanya menggunakan pengalamatan 32bit. Keterbatasan lain dari MBR adalah hanya bisa membuat 3 partisi primer dan 1 partisi extended, dimana partisi extended masih dapat dibagi lagi menjadi partisi logical. Dengan GPT bisa mendukung hingga 128 partisi per disk, dimana ada satu partisi digunakan untuk Cakram dinamis, dan satu lagi untuk EFI-boot. Jadi total masih ada 124 partisi yg bisa digunakan.
Sedangkan cara untuk mengubah partisi disk dari MBR ke GPT, kita bisa mengubahnya menggunakan GPARTED atau Partition Wizard.
Sumber : proxycomp.blogspot.com
Sekian artikel yang saya posting kali ini, semoga bermanfaat. :)
Ada dua macam arsitektur partisi harddisk yang ditawarkan saat ini, GPT
(GUID Partition Table) dan MBR (Master Boot Record). Masing-masing
arsitektur memiliki pendekatan yang berbeda dalam pemetaan sector
harddisk secara pengalamatan fisik/cylinder-head-sector (CHS) ke dalam
pengalamatan blok logis/Logical block addressing (LBA).
MBR dikembangkan pada era 80-an, yang mana saat itu diterima secara luas dan diadopsi oleh mayoritas sistem operasi. Namun skema partisi ini memiliki banyak sekali kekurangan, salah satunya adalah ukuran partisi yang terbatas hanya pada 2 TB (Terabyte).
Sejalan dengan meningkatnya kapasitas cakram penyimpan, sebuah arsitektur partisi baru telah dikembangkan pada 90an disebut dengan GPT (GUID Partition Table). Selain mengatasi keterbatasan ukuran partisi, GPT juga menawarkan jumlah partisi yang lebih banyak dan lebih fleksibel terhadap kemungkinan kerusakan data.
GPT awalnya merupakan bagian dari Extensible Firmware Interface (EFI) pengganti BIOS yang dikembangkan oleh intel untuk mengatasi keterbatasan tabel partisi MBR yang hanya menggunakan pengalamatan 32bit. Keterbatasan lain dari MBR adalah hanya bisa membuat 3 partisi primer dan 1 partisi extended, dimana partisi extended masih dapat dibagi lagi menjadi partisi logical. Dengan GPT bisa mendukung hingga 128 partisi per disk, dimana ada satu partisi digunakan untuk Cakram dinamis, dan satu lagi untuk EFI-boot. Jadi total masih ada 124 partisi yg bisa digunakan.
Perbedaan skema MBR dan GPT bisa kita lihat dari diagram berikut
Tabel Partisi MBR |
Tabel Partisi GPT |
Mungkin salah satu kelemahan terbesar dari skema partisi berbasis MBR
adalah potensi mereka untuk terjadi kerusakan pada tabel partisi yang
berfungsi memetakan sektor fisik ke nomor blok logis. MBR hanya memiliki
1 tabel partisi untuk melacak semua blok di partisi, jika tabel menjadi
rusak, akan berimbas ke seluruh disk. Skema partisi GPT memiliki
beberapa cadangan tabel partisi sehingga jika salah satu terdeteksi
korup/rusak, akan dapat memperbaiki dirinya sendiri dengan mengcopy
tabel partisi cadangan.
Untuk alasan kompatibilitas, Master Boot Record pada GPT disimpan di
LBA0 dan header GPT dimulai dari LBA1. Tipe partisi dari GPT ditandai
dengan kode 0xEE yang mencegah berbagai utility Partisi berbasis MBR
untuk mengenali yang mana bisa berpotensi mesusak data.
Meskipun banyak keuntungan dari skema partisi berbasis GPT, banyak
vendor masih menggunakan teknologi MBR karena masih banyak digunakan
dalam dunia nyata. Skema arsitektur partisi GPT semakin populer dengan
keunggulan mereka dalam hal ukuran partisi, jumlah partisi, dan
ketahanan. Banyak keuntungan dari Skema partisi berbasis GPT membuatnya
menjadi pilihan alternatif yang menarik. Untuk pilihan semua kembali
kepada anda yang menentukan.
Sedangkan cara untuk mengubah partisi disk dari MBR ke GPT, kita bisa mengubahnya menggunakan GPARTED atau Partition Wizard.
Sumber : proxycomp.blogspot.com
Sekian artikel yang saya posting kali ini, semoga bermanfaat. :)
good
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteAlternatif lain bisa menggunakan software AOMEI Partition Assistant Pro Edition 5.5. Software bisa dicari di google..
ReplyDeleteBerikut License Codenya : AOPR-008S0-PS6H6-8UXJX
Semoga bermanfaat^^ Tuhan memberkati.
saya pengguna windows 8 x32, ingin merubah partisi ke GPT menggunakan AOMEI tapi tidak bisa karena windoss x32, gmna solusinya?
ReplyDeleteMungkin AOMEI yg agan download untuk os x64(64bit), coba agan cari AOMEI untuk os x86 (32bit)..
Deletejika kita ingin merubah MBR ke GPT menggunakan AOMEI, apakah data-data kita yang sudah ada akan hilang pak.?
ReplyDeletekehapus gan, kan di disk yg kita punya ada 2 partisi. Misal : Local disk C:, Local Disk D:. Nah sebelum kita mengganti format harddisk komputer kita, kedua partisi tsb kita satukan. Otomatis data yg ada didalamnya akan terhapus.
Delete